25 Ide Self-Reward Sederhana untuk Seorang Ibu

Kapan terakhir kali punya ‘me time’?

Beberapa teman yang mengaku burn out jadi seorang ibu, bilang kalau mereka biasanya dilanda rasa bersalah ketika mengambil waktu untuk diri sendiri. Padahal maksudnya adalah sebagai reward. Anak yang awalnya adalah sebuah kebahagian, setelah beberapa lama malah jadi beban. Kalau pekerjaan kantoran ada bonus tahunan, di beberapa posisi ada incentive bulanan. Kalau jadi ibu, reward-nya kapan?

Kok berharap ada reward? Sama seperti hal-hal lainnya dalam hidup ini, kalau tidak ada rewardnya ya pasti lama-lama burn out. Kuliah di jurusan favorit sekalipun, jika tidak ada kesenangan atau pencapaian pribadi yang didapat, lama-lama juga muak. Ada saatnya memberi, ada saatnya menerima. Kalau bonus di kantor, kita diberi oleh perusahaan. Reward sebagai ibu? Kalau tidak ada yang memberi, ya bisa dong kita usahakan sendiri.

Hal-hal yang terlihat remeh, misalnya berhasil melewati seminggu anak GTM tidak mau makan atau anak tantrum sepanjang sore, perlu reward kecil. Setelah anak tidur, kita bisa mengambil jeda. Atau di akhir pekan, kita bisa menitipkan anak pada pasangan atau keluarga lainnya. Kalau kita ibu rumah tangga, mungkin reward ini bisa dilakukan ketika anak ada di sekolah. Intinya, luangkan waktu dan singkirkan dulu rasa bersalah karena memberikan reward untuk diri sendiri dengan kegiatan berikut ini:

  • Nonton Drakor: Marathon episode terbaru drakor favorit sambil menikmati camilan favorit, tanpa gangguan. Meski durasinya akan tergantung berapa lama ‘me time’ yang dimiliki. 
  • Tidur Siang: Mengisi ulang energi dengan tidur siang yang nyenyak. Jangan lupa pasang peringatan “dilarang ganggu, Mama sedang tidur”. 
  • Pergi ke Salon: Kapan terakhir kali potong rambut? Bagaimana dengan memanjakan diri dan relaksasi?
  • Ngopi bareng Teman: Berbagi cerita dan tawa dengan teman-teman. Bisa nostalgia jaman dulu, bisa juga sharing pengalaman jadi ibu.

  • Mandi lebih lama, tanpa gangguan si kecil: Ekstra 15 menit jadi berarti. Titipkan si kecil atau berpesan padanya bahwa mama mau menikmati waktu mandi. Gunakan sabun baru yang sudah lama ingin dicoba.
  • Shopping, atau window shopping, tanpa anak-anak: Menjelajahi pusat perbelanjaan atau sekadar melihat-lihat etalase toko tanpa harus terburu-buru atau khawatir dengan anak-anak akan menjatuhkan barang adalah sebuah kebahagiaan tersendiri.
  • Menulis Jurnal atau bikin Scrapbook: Bukan cuma ‘me time’, melakukan hobi atau mengasah kreativitas, kegiatan ini juga sekaligus merekam momen-momen berharga dalam hidup.
  • Makan Coklat atau Es Krim: Coklat mengandung serotonin yang dapat meningkatkan mood kita, sementara es krim biasanya mengingatkan kita akan masa-masa bahagia pada saat kita masih anak-anak. Hal ini akan membuat reward terasa lebih besar dan berharga.
  • Pergi nonton konser, pertunjukan atau apapun yang disukai: Artis favorit manggung di kotamu? Manfaatkan segera untuk self-reward.
  • Menghadiri webinar, atau acara khusus ibu-ibu: Belajar hal baru, menambah wawasan, atau sekadar berinteraksi dengan sesama ibu dalam acara yang inspiratif dan bermanfaat.
  • Belajar sesuatu yang baru, ikutan kelas keterampilan atau bahkan kelas barista jika memang itu yang diinginkan. Refresh skill dengan mengikuti short course.


  • Ambil waktu untuk tidak melakukan apa-apa. Setelah sibuk seharian, tidak melakukan apa-apa bisa jadi kesempatan untuk reward.
  • Meditasi: dapat mengurangi stres dan kecemasan, meningkatkan fokus dan konsentrasi, serta memberikan kebahagiaan.
  • Olahraga: Sekedar jalan pagi keliling komplek rumah, atau jika ada budgetnya bisa mengambil kelas di gym. Selain pikiran jadi segar, tubuh juga jadi sehat.
  • Berhenti sejenak dan nikmati indahnya matahari terbenam. Atau matahari terbit. Atau memperhatikan rintik hujan turun. 
  • Buka media sosial dan ikutan giveaway. Selain update dengan kehidupan teman-teman, ikutan giveaway bisa menghasilkan reward lain di kemudian hari jika beruntung.
  • Join support grup atau komunitas sesuai minatmu dan coba aktif di sana. Dapat teman baru, kegiatan baru dan pastinya dunia baru yang seru. 
  • Ikut kelas menari, zumba atau apapun yang menggerakan badan. Pokoknya bergerak. Cari kelas atau acara yang hanya satu kali, jika belum bisa komitmen untuk ikut kelas secara rutin. 
  • Jalan-jalan: Ikut tur jalan kaki atau jika bisa, sekalian bikin girls trip bareng bestie.
  • Main Game: Pergi ke board game cafe, atau main game console. Hindari permainan game di ponsel, kecuali bisa mematikan notifikasi dan menghindari distraksi ‘kehidupan nyata’.
Permainan Wordle adalah salah satu kegiatan me time favorit saya. Ada versi Bahasa Indonesianya bernama Katla.

  • Mewarnai: Beli buku mewarnai untuk orang dewasa, atau pinjam buku mewarnai anak yang sudah tidak digunakan. Menggambar dan mewarnai sebenarnya adalah kegiatan healing yang dapat meningkatkan fokus.
  • Karaoke: Konon, bernyanyi memicu pelepasan endorfin dan membantu pernafasan kita jadi lebih teratur sehingga dapat membuat kita lebih rileks dan bahagia. Nyanyikan lagu favoritmu dengan segenap hati untuk melepaskan rasa frustasi.
  • Mampir ke restoran atau coffee shop baru. Meskipun hanya yang dekat rumah atau sekolah anak, tapi bisa jadi seperti petualangan sendiri.
  • Masak untuk diri sendiri. Tidak perlu pusing mengakomodasi selera orang serumah. Mencoba resep baru, yang sudah lama ingin dicicipi. 
  • Berkebun: Selain melibatkan aktivitas fisik yang ringan, interaksi dengan alam dan paparan sinar matahari, berkebun juga memberikan ‘delayed reward’ ketika pohon yang kita tanam berbuah atau berbunga di kemudian hari.

Comments

Post a Comment

Popular Posts