The Good Enough Mother

Saya nggak pernah bikinin bekal makan buat anak. Saya nggak bisa masak. Does that make me a bad mother?

Jawabannya ya jelas tidak dong.

Ini bekal bikinan Dudu sendiri

Apa yang membuat kita menjadi seorang ibu yang “good enough” alias cukup, bukanlah standar yang ada di luar sana. Ada satu pesan dari Putu Andani, seorang Psikolog sekaligus Co-founder Tiga Generasi yang saya dengar di salah satu acara, yang mengena banget buat saya. Kurang lebih pesannya seperti ini: “Cukup ini ya cukup buat ibunya, cukup buat anaknya. Tidak ada ibu yang sempurna, yang ada hanyalah a good enough mother. Imperfections inilah yang membuat kita jadi perfect.”

Tetap saja resah, kan? Well, memberikan yang terbaik buat anak memang sedikit tricky. Kita kasih anak kita sandal, eh tetangga sebelah anaknya pake sepatu mahal. Lalu ada suara entah dari mana yang komentar ‘lah, anak lo cuma pake sendal?’ Lalu kita panik. Tidak bisa memberi yang terbaik. Padahal, coba tanya anaknya, apakah dia mau pakai sepatu? Kalau saya tanya Dudu jawabannya ya sandal saja cukup. Lalu saya sendiri bagaimana? Ya saja sudah merasa cukup kok bisa membelikan sandal. Terus not good enough-nya ada di mana? Cuma karena tetangga beli sepatu?

Tolong dicamkan bahwa minimalistic parenting adalah menyingkirkan semua yang tidak sparks joy, termasuk action yang dilakukan tetangga. 

Apalagi kalau tetangganya juga bukan tipe julid yang kompor sambil ngomong, “Jeng, jeng, kok anak lo nggak dibeliin sepatu juga sih? Kasian kan kakinya nanti belang kalau cuma pakai sandal.” Anaknya tidak masalah dibelikan sandal, kita juga happy bisa membelikan sandal. That’s good enough.

Sebagai seorang single mom, being “good enough” is hard. Bayi menangis tapi saya capek? Ya mau bagaimana lagi, tidak ada yang bisa diajak gantian menenangkan bayi karena saya sendirian. Akhirnya burn out dan ya sudah biar saja anaknya menangis. Setelah itu biasanya merasa bersalah sendiri dan mulai memberikan label bahwa saya bukanlah ibu yang baik. Padahal yang saya lakukan sudah benar. Ketika anak menangis, saya merespon. Hanya saja yang saya lakukan tidak berhasil menenangkan si anak jadi saya merasa gagal. Seharusnya tidak begitu. 

Satu kegagalan tidak menjadikan kita orang tua yang gagal karena hidup adalah sebuah perjalanan panjang. Ada banyak kesempatan untuk bangkit dan memperbaiki kesalahan di masa lalu jika kita tidak terlalu lama meratapinya.

Ketika saya hamil, setelah memutuskan untuk jadi single mom by choice, saya punya waktu 6 bulan sebelum anak ini lahir untuk planning. Waktu itu saya masih kuliah, jadi harus planning kapan lulus, biaya hidup gimana dan sejuta hal lainnya. Seingat saya, bahkan tidak ada waktu untuk khawatir apakah saya bisa jadi orang tua yang baik. Pokoknya, saya jadi orang tua dulu dan mempersiapkan sebaik yang saya bisa. Kalimat yang sering saya gunakan, yang sekarang jadi tagline blog ini juga, adalah "jadi ibu itu insting." Jadi tidak usah berpikir sempurna, yang penting enjoy menjalaninya.

Nggak usah tengok kanan kiri, nyetir aja lurus ke depan

Tapi banyak omongan kanan kiri nih.

Ya biarkan saja berlalu. Soalnya yang perlu ditanya kan anaknya. Saya pernah bertanya sama Dudu, senang nggak punya Mama kayak saya. Nggak bisa masak, cuek setengah mampus, kerjanya rebahan sama main game. Jawabnya begini:

"Mamaku adalah Mama terbaik…"
Duh senang rasanya.
"Soalnya hanya ada satu."
"Lah, kok gitu?"
"Mama juga pernah bilang aku anak kesayangan Mama soalnya Mama hanya punya satu."

Iya juga sih.

Jadi, hikmahnya adalah kalau anak bahagia dan merasa cukup, dia tidak akan membandingkan kita dengan mama-mama yang lain di luar sana. Seharusnya begitu juga dengan kita. Kalau kita merasa good enough, ya tidak perlu tengok kanan kiri untuk cari kompetisi.

Comments

  1. Gemes amat siii Dudu.
    Setuju banget sama yang dibilang mba Putu Andini : "Tidak ada ibu yang sempurna, yang ada hanyalah a good enough mother. Imperfections inilah yang membuat kita jadi perfect.” jadi klo gw not perfect enough, so what gitu lhooo...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts